Desir angin malam terasa begitu menusuk
Sayup terdengar melodi sang Amor
Menguliti tiap helai perasaanku
Perlahan tapi pasti,aku terhayut dalam buaian
Perlahan tapi pasti,aku terhayut dalam buaian
Beribu bintang di angkasa bersaksi
Bulanpun terpaku menatap hatiku
Suara-suara kecil melengapi sebuah melodi
Bulanpun terpaku menatap hatiku
Suara-suara kecil melengapi sebuah melodi
![]() |
Langit malam menemaniku
Melukis indah rona wajahmu
Menghiasi asaku dalam penantian
Penantianku akan hadirmu
Andai bintang-bintang bisa berbisik
Ingin ku titip salam rinduku
Pada seorang insan terbaring sana
Yang berharap dalam keheningan
Seluruh isi jagat raya tak kan mampu
Tak kan cukup membuatku terhibur
Membuat melupakan bayang-bayangmu
Yang terpaku mati dalam hatiku
Tak kan cukup membuatku terhibur
Membuat melupakan bayang-bayangmu
Yang terpaku mati dalam hatiku
Seribu kata rindu pun tak kan cukup
Mewakili seluruh isi hatiku
Segudang puisi cinta
Takkan melegakanku
Angin yang membelaiku
Menghadirkan aroma tubuhmu
Menambah gairah asa dalam mimpiku
Andai engkau tau
Betapa hati ini merindumu
Jiwa ini menginginkanmu
Seluruh nafas ini
Tak kan pernah cukup untuk menantikanmu
Sekalipun air mata ini tlah habis
Tak kan pernah mampu membawamu kembali..
Telah kubingkai namamu, lihatlah sangat indah di dalam hatiMenghadirkan aroma tubuhmu
Menambah gairah asa dalam mimpiku
Andai engkau tau
Betapa hati ini merindumu
Jiwa ini menginginkanmu
Seluruh nafas ini
Tak kan pernah cukup untuk menantikanmu
Sekalipun air mata ini tlah habis
Tak kan pernah mampu membawamu kembali..
dan perpisahan ini tak mampu merusaknya sama sekali
suatu hari nanti jika kita bersatu lagi, kan kubacakan puisi ini untukmu
dan jika tidak, kan kubacakan sajak ini pada matahari di senja hari, atau pada bulan yang s'lalu menanti ...
ini hanya sekedar lukisan hatiku saat ini, dan entah seperti apa di suatu hari
Artikel Terkait
No Responses to "Lukisan Hati"