Halo Sobat ! | Members area : Register | Sign in
About me | SiteMap
Diberdayakan oleh Blogger.

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Powered by FeedBurner

Subscribe to Anak Kampung by Email

Kehidupan Untuk Berbagi

Kamis, 09 Mei 2013

 
 
Disuatu sore hari pada saat aku pulang kantor dengan mengendarai sepeda motor, aku disuguhkan suatu drama kecil yang sangat menarik, seorang anak kecil berumur lebih kurang sepuluh tahun dengan sangat sigapnya menyalip disela-sela kepadatan kendaraan disebuah lampu merah perempatan jalan di Jakarta . 
 
Dengan membawa bungkusan yang cukup banyak diayunkannya sepeda berwarna biru muda, sambil membagikan bungkusan tersebut ,ia menyapa akrab setiap orang, dari Tukang koran , Penyapu jalan, Tuna wisma sampai Pak polisi.

Pemandangan ini membuatku tertarik, pikiran ku langsung melayang membayangkan apa yang diberikan si anak kecil tersebut dengan bungkusannya, apakah dia berjualan ? “kalau dia berjualan apa mungkin seorang tuna wisma menjadi langganan tetapnya atau…??, untuk membunuh rasa penasaran ku, aku pun membuntuti si anak kecil tersebut sampai disebrang jalan , setelah itu aku langsung menyapa anak tersebut untuk aku ajak berbincang-bincang.

 De, “boleh kakak bertanya” ? silahkan kak, kalau boleh tahu yang barusan adik bagikan ketukang koran, tukang sapu, peminta-minta bahkan pak polisi, itu apa ?, oh… itu bungkusan nasi dan sedikit lauk kak, memang kenapa kak!, dengan sedikit heran , sambil ia balik bertanya. Oh.. tidak! , kakak Cuma tertarik cara kamu membagikan bungkusan itu, kelihatan kamu sudah terbiasa dan cukup akrab dengan mereka. Apa kamu sudah lama kenal dengan mereka?


Lalu ,Adik kecil ini mulai bercerita, “Dulu ! aku dan ibuku sama seperti mereka hanya seorang tuna wisma ”,setiap hari bekerja hanya mengharapkan belaskasihan banyak orang, dan seperti kakak ketahui hidup di Jakarta begitu sulit, sampai kami sering tidak makan, waktu siang hari kami kepanasan dan waktu malam hari kami kedinginan ditambah lagi pada musim hujan kami sering kehujanan, apabila kami mengingat waktu dulu, kami sangat-sangat sedih , namun setelah ibu ku membuka warung nasi, kehidupan keluarga kami mulai membaik.

Maka dari itu ibu selalu mengingatkanku, bahwa masih banyak orang yang susah seperti kita dulu , jadi kalau saat ini kita diberi rejeki yang cukup , kenapa kita tidak dapat berbagi kepada mereka.
Yang ibu ku selalu katakan “ hidup harus berarti buat banyak orang “, karena pada saat kita kembali kepada Sang Pencipta tidak ada yang kita bawa, hanya satu yang kita bawa yaitu Kasih kepada sesama serta Amal dan Perbuatan baik kita , kalau hari ini kita bisa mengamalkan sesuatu yang baik buat banyak orang , kenapa kita harus tunda.

Karena menurut ibuku umur manusia terlalu singkat , hari ini kita memiliki segalanya, namun satu jam kemudian atau besok kita dipanggil Sang Pencipta,” Apa yang kita bawa”?. Kata-kata adik kecil ini sangat menusuk hati ku, saat itu juga aku merasa menjadi orang yang tidak berguna, bahkan aku merasa tidak lebih dari seonggok sampah yang tidak ada gunanya,dibandingkan adik kecil ini.

Aku yang selama ini merasa menjadi orang hebat dengan pendidikan dan jabatan tinggi, namun untuk hal seperti ini, aku merasa lebih bodoh dari anak kecil ini, aku malu dan sangat malu. Yah.. Tuhan, Ampuni aku, ternyata kekayaan, kehebatan dan jabatan tidak mengantarku kepada Mu
Terima kasih adik kecil, kamu adalah malaikat ku yang menyadarkan aku dari tidur nyenyak ku.

"Hidup akan berarti jika kita mau membagikan sesuatu untuk orang lain dan tidak hanya fokus untuk menyenangkan diri kita sendiri 


Sumber : resensi.net

Jerih Payah Untuk Di Hargai



Suatu hari, tampak seorang pemuda tergesa-gesa memasuki sebuah restoran karena kelaparan sejak pagi belum sarapan. Setelah memesan makanan, seorang anak penjaja kue menghampirinya, "Om, beli kue Om, masih hangat dan enak rasanya!"

"Tidak Dik, saya mau makan nasi saja," kata si pemuda menolak.
Sambil tersenyum si anak pun berlalu dan menunggu di luar restoran.

Melihat si pemuda telah selesai menyantap makanannya, si anak menghampiri lagi dan menyodorkan kuenya. Si pemuda sambil beranjak ke kasir hendak membayar makanan berkata, "Tidak Dik, saya sudah kenyang."
Sambil terus mengikuti si pemuda, si anak berkata, "Kuenya bisa dibuat oleh-oleh pulang, Om."

Dompet yang belum sempat dimasukkan ke kantong pun dibukanya kembali. Dikeluarkannya dua lembar ribuan dan ia mengangsurkan ke anak penjual kue. "Saya tidak mau kuenya. Uang ini anggap saja sedekah dari saya."

Dengan senang hati diterimanya uang itu. Lalu, dia bergegas ke luar restoran, dan memberikan uang pemberian tadi kepada pengemis yang berada di depan restoran.

Si pemuda memperhatikan dengan seksama. Dia merasa heran dan sedikit tersinggung. Ia langsung menegur, "Hai adik kecil, kenapa uangnya kamu berikan kepada orang lain? Kamu berjualan kan untuk mendapatkan uang. Kenapa setelah uang ada di tanganmu, malah kamu berikan ke si pengemis itu?"

"Om, saya mohon maaf. Jangan marah ya. Ibu saya mengajarkan kepada saya untuk mendapatkan uang dari usaha berjualan atas jerih payah sendiri, bukan dari mengemis. Kue-kue ini dibuat oleh ibu saya sendiri dan ibu pasti kecewa, marah, dan sedih, jika saya menerima uang dari Om bukan hasil dari menjual kue. Tadi Om bilang, uang sedekah, maka uangnya saya berikan kepada pengemis itu."

Si pemuda merasa takjub dan menganggukkan kepala tanda mengerti. "Baiklah, berapa banyak kue yang kamu bawa? Saya borong semua untuk oleh-oleh." Si anak pun segera menghitung dengan gembira.
Sambil menyerahkan uang si pemuda berkata, "Terima kasih Dik, atas pelajaran hari ini. Sampaikan salam saya kepada ibumu."

Walaupun tidak mengerti tentang pelajaran apa yang dikatakan si pemuda, dengan gembira diterimanya uang itu sambil berucap, "Terima kasih, Om. Ibu saya pasti akan gembira sekali, hasil kerja kerasnya dihargai dan itu sangat berarti bagi kehidupan kami."
===================================================
Ini sebuah ilustrasi tentang sikap perjuangan hidup yang POSITIF dan TERHORMAT. Walaupun mereka miskin harta, tetapi mereka kaya mental! Menyikapi kemiskinan bukan dengan mengemis dan minta belas kasihan dari orang lain. Tapi dengan bekerja keras, jujur, dan membanting tulang.

Jika setiap manusia mau melatih dan mengembangkan kekayaan mental di dalam menjalani kehidupan ini, lambat atau cepat kekayaan mental yang telah kita miliki itu akan mengkristal menjadi karakter, dan karakter itulah yang akan menjadi embrio dari kesuksesan sejati yang mampu kita ukir dengan gemilang. 

Sumber : andriewongso.com 

Cerita Nilai Kehidupan

Senin, 29 April 2013



Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup sebatang kara. Pendidikan rendah, hidup dari bekerja sebagai buruh tani milik tuan tanah yang kaya raya. Walapun hidupnya sederhana tetapi sesungguhnya dia bisa melewati kesehariannya dengan baik.

Pada suatu ketika, si pemuda merasa jenuh dengan kehidupannya. Dia tidak mengerti, untuk apa sebenarnya hidup di dunia ini. Setiap hari bekerja di ladang orang demi sesuap nasi. Hanya sekadar melewati hari untuk menunggu kapan akan mati. Pemuda itu merasa hampa, putus asa, dan tidak memiliki arti.

"Daripada tidak tahu hidup untuk apa dan hanya menunggu mati, lebih baik aku mengakhiri saja kehidupan ini," katanya dalam hati. Disiapkannya seutas tali dan dia berniat menggantung diri di sebatang pohon.

Pohon yang dituju, saat melihat gelagat seperti itu, tiba-tiba menyela lembut. "Anak muda yang tampan dan baik hati, tolong jangan menggantung diri di dahanku yang telah berumur ini. Sayang, bila dia patah. Padahal setiap pagi ada banyak burung yang hinggap di situ, bernyanyi riang untuk menghibur siapapun yang berada di sekitar sini."

Dengan bersungut-sungut, si pemuda pergi melanjutkan memilih pohon yang lain, tidak jauh dari situ. Saat bersiap-siap, kembali terdengar suara lirih si pohon, "Hai anak muda. Kamu lihat di atas sini, ada sarang tawon yang sedang dikerjakan oleh begitu banyak lebah dengan tekun dan rajin. Jika kamu mau bunuh diri, silakan pindah ke tempat lain. Kasihanilah lebah dan manusia yang telah bekerja keras tetapi tidak dapat menikmati hasilnya."

Sekali lagi, tanpa menjawab sepatah kata pun, si pemuda berjalan mencari pohon yang lain. Kata yang didengarpun tidak jauh berbeda, "Anak muda, karena rindangnya daunku, banyak dimanfaatkan oleh manusia dan hewan untuk sekadar beristirahat atau berteduh di bawah dedaunanku. Tolong jangan mati di sini."

Setelah pohon yang ketiga kalinya, si pemuda termenung dan berpikir, "Bahkan sebatang pohonpun begitu menghargai kehidupan ini. Mereka menyayangi dirinya sendiri agar tidak patah, tidak terusik, dan tetap rindang untuk bisa melindungi alam dan bermanfaat bagi makhluk lain".

Segera timbul kesadaran baru. "Aku manusia; masih muda, kuat, dan sehat. Tidak pantas aku melenyapkan kehidupanku sendiri. Mulai sekarang, aku harus punya cita-cita dan akan bekerja dengan baik untuk bisa pula bermanfaat bagi makhluk lain".

Si pemuda pun pulang ke rumahnya dengan penuh semangat dan perasaan lega.

=================================================

Kalau kita mengisi kehidupan ini dengan menggerutu, mengeluh, dan pesimis, tentu kita menjalani hidup ini (dengan) terasa terbeban dan saat tidak mampu lagi menahan akan memungkinkan kita mengambil jalan pintas yaitu bunuh diri.

Sebaliknya, kalau kita mampu menyadari sebenarnya kehidupan ini begitu indah dan menggairahkan, tentu kita akan menghargai kehidupan ini. Kita akan mengisi kehidupan kita, setiap hari penuh dengan optimisme, penuh harapan dan cita-cita yang diperjuangkan, serta mampu bergaul dengan manusia-manusia lainnya.

Maka, jangan melayani perasaan negatif. Usir segera. Biasakan memelihara pikiran positif, sikap positif, dan tindakan positif. Dengan demikian kita akan menjalani kehidupan ini penuh dengan syukur, semangat, dan sukses luar biasa

Teman Dan Teman

Selasa, 12 Maret 2013


Empat Macam teman: 
Mereka yang mengajak berkawan untuk tujuan menipu :
  1. Mereka yang hanya manis di mulut saja 
  2. Mereka yang memuji-muji dan membujuk 
  3. Mereka yang mendorong seseorang untuk menuju ke jalan yang membawa pada kerugian dan kehancuran 
  4. Empat macam orang-orang ini, bukanlah teman-teman sejati; mereka adalah teman-teman palsu, dan seorang janganlah bergaul dengan mereka.

  • Mereka yang mengajak kawan untuk tujuan menipu mempunyai empat ciri:
    1. Mereka hanya memikirkan tentang apa yang akan mereka peroleh dalam persahabatan dengan kita.
    2. Mereka memberi sedikit dan berpikir bagaimana untuk memperoleh banyak.
    3. Apabila mereka berada di dalam bahaya, mereka akan melakukan hal-hal bagi kita (sehingga memperkokoh persahabatan dan saling melindungi).
    4. Mereka bergaul dengan kita hanya karena mereka tahu bahwa pergaulan itu memberikan keuntungan kepada mereka.

  • Mereka yang hanya manis dimulut saja mempunyai empat ciri:
  1. Mereka selalu membicarakan hal-hal yang telah lampau dan tidak berguna.
  2. Mereka cenderung membicarakan hal-hal yang belum terjadi.
  3. Mereka membantu mengerjakan hal-hal yang tidak berguna.
  4. Apabila diminta untuk membantu, mereka selalu mengatakan tidak dapat membantu (dengan bermacam-macam alasan untuk menghindari).
  • Mereka yang memuji-muji dan membujuk, mempunyai empat ciri:
  1. Jika kita berbuat jahat, mereka akan setuju dan membenarkannya.
  2. Jika kita tidak berbuat baik, mereka akan setuju dan membenarkannya.
  3. Di hadapan kita, mereka akan memuji-muji kita.
  4. Di belakang kita, mereka akan mencel kita.

  • Mereka yang mendorong seseorang untuk menuju ke jalan yang membawa pada kerugian dan kehancuran, mempunyai empat ciri:
  1. Mereka mengajak kita untuk minum-minuman yang memabukkan.
  2. Mereka mengajak kita berkeliaran di malam hari.
  3. Mereka membuat kita melekat untuk mengejar kesenangan-kesenangan.
  4. Mereka membuat kita untuk menjadi seorang penjudi.

Empat macam teman sejati:
Seorang teman yang mampu membantu di dalam berbagai cara (1), seorang teman yang mempunyai rasa simpatik baik di dalam sukha maupun dukkha (2), seorang teman yang memperkenalkan kita pada hal-hal yang berguna (3), seorang teman yang memiliki perasaan persahabatan (4).
Empat macam orang-orang ini adalah teman-teman sejati, dan seorang seharusnya bergaul dengan mereka:
Digha Nikaya (Pali) jilid 3, hal. 187 
  • Seorang teman yang mampu membantu di dalam berbagai cara, mempunyai empat ciri:
  1. Ia melindungi seorang kawannya yang lengah.
  2. Ia melindungin harta kekayaaan seorang kawan yang lengah.
  3. Apabila ada bahaya ia dapat memberikan perlindungan.
  4. Apabila ada suatu pekerjaan yang akan dilakukan, ia membantu dengan menawarkan lebih banyak bantuan daripada yang diminta.
  • Seorang teman yang mempunyai rasa simpatik baik di dalam sukha maupun dukkha, mempunyai empat ciri:
    1. Ia membuka hal-hal rahasia mengenai dirinya kepada kawannya.
    2. Ia menjaga rahasia kawannya, tidak membiarkan mereka bocor.
    3. Ia tidak meninggalkan kawannya pada saat mengalami banyak kesukaran.
    4. Ia mungkin bahkan mengorbankan hidupnya demi kawannya.

  • Seorang teman yang memperkenalkan kita pada hal-hal yang berguna, mempunyai empat ciri:
  1. Ia mencegah kita untuk berbuat jahat.
  2. Ia menganjurkan kita untuk berbuat hal-hal yang baik.
  3. Ia memberitahukan kita kepada hal-hal yang belum pernah kita dengar sebelumnya.
  4. Ia memberitahukan kepada kita metoda untuk mencapai alam-alam kebahagiaan.
  • Seorang teman yang memiliki perasaan persahabatan, mempunyai empat ciri:
  1. Ia ikut merasakan dukkha, apabila kawannya menderita.
  2. Ia ikut merasakan sukha, apabila kawannya berbahagia.
  3. Ia menghadapi mereka yang mencela kawannya.
  4. Ia membenarkan mereka yang memuji kawannya. 

    kian lama hidup yang ku jalani
    selalu bersama mu sahabat ku
    susah sedih senang yang ku rasakan
    bersama mu sahabat ku

    sahabat
    begitu banyak kenangan yang kita lalui
    ke bahagian yang selalu kita rasa bersama
    namun musnah dengan sekejap
    telah di renggut oleh maut yang tak terduga

    sahabat
    kini kau telah pergi meninggalkan ku
    meninggalkan semua kenangan kita
    menyimpulkan sebuah air mata
    yang terjatuh di pipi ku

    sahabat
    meski kini kita tak bersama
    meski kita telah berbeda kehidupan
    namun kita tetap satu dalam hati dan cinta
    karena kau sahabat sejati ku

    selamat tinggal sahabat ku
    selamat jalan sahabat sejati ku
    cinta kasih mu kan selalu satu di hati ku
    selamanya ………

Memperbaiki Konsep Diri Agar Lebih Baik

Senin, 04 Maret 2013

PEMAHAMAN YANG “KURANG TEPAT” Begitu banyak aspek bahasa Inggris yang harus anda pelajari/kuasai, tetapi begitu sempit waktu anda. Belum lagi ditambah tugas-tugas rutin kantor serta masalah-masalah yang tidak pernah berhenti. Anda tidak bisa menghentikan waktu ataupun dunia ini untuk beraktivitas dan anda tetap harus meningkatkan kemampuan berbahasa anda. Jadi, bagaimana sebaiknya....? 
Konsentrasi pada pemahaman-pemahaman anda yang ”keliru”. Kata ”keliru” kami tempatkan di antara tanda petik karena belum tentu pemahaman anda sepenuhnya keliru. Boleh jadi hanya sedikit saja yang kurang tepat. Pada waktu anda mulai mempelajari kembali bahasa Inggris, anda akan menemukan bahwa pengajar anda menerangkan sesuatu yang ”baru” atau yang selama ini tidak ada dalam benak anda. Fokuskan perhatian anda pada aspek tersebut, sampaikan kepada pengajar anda tentang pemahaman yang selama ini anda punya. 

Dengan demikian pengajar anda akan dapat dengan mudah ”mematahkan” pemahaman tersebut dengan penjelasan yang pas.

Misalnya: 

- Anda berpendapat bahwa semua kata kerja harus diawali dengan ”to,” sehingga kalimat anda menjadi: She can to open the files everyday atau We didn’t to receive your letter. 
Sampaikan hal ini pada pengajar anda, katakan saja tanpa ragu-ragu bahwa pemahaman anda selama ini. 

- Kalimat I’m flying to Bangkok this weekend buat anda sangat tidak dapat diterima; pola kalimat I’m flying atau She’s reading hanya dipakai untuk aktivitas yang dikerjakan pada saat ini, pada saat kalimat tersebut diucapkan dan tidak bisa dipakai untuk kerangka waktu di masa mendatang (future).

Terbuka pada konsep-konsep tertentu Pada umumnya, penutur asli bahasa Indonesia mengalami kesulitan untuk memahami konsep waktu dan kata-kata benda countable & uncountable. Bila ini menjadi kendala, ada baiknya anda berusaha untuk menerima bahwa ini-lah bahasa Inggris, bahwa ada beberapa aspek yang tidak bisa dipertanyakan. Misalnya: sebaiknya anda jangan pertanyakan lagi mengapa furniture dan money termasuk uncountable.

Sebaiknya jadikan aspek ini sebagai fokus anda, sehingga di masa mendatang anda tidak lagi membuat kalimat yang tidak tepat dengan kata-kata tersebut. Dicatat & sering diulang Agar memori anda bekerja dengan baik, catatlah konsep-konsep dan pemahaman dari setiap topik pembahasan. Semakin sering anda baca ulang catatan anda, semakin baik hasilnya.

Menikmati Kesulitan dan Tantangan

Sabtu, 02 Maret 2013


Kekuatan tidak didapat dari duduk santai dan pekerjaan gampangan. Kita bisa menanyakannya kepada para olahragawan, atlet binaraga misalnya. Segalanya datang dari kesulitan dan tantangan. Para atlet binaraga tahu bahwa mereka harus menempa semua otot mereka agar bertumbuh. Dan sama dengan hal itu, karakter kita akan ditempa dengan kesulitan yang kita temui.

Tanpa kesulitan, kita tidak akan mengenal kenikmatan, apalagi menikmatinya. Kesulitan dalam hidup, hanyalah agar kita lebih mengenali kenikmatan hidup. Setiap rintangan yang berhasil diatasi, akan membuat kita menjadi lebih kuat. Setiap tantangan yang kita lewati, menghasilkan kegembiraan yang lebih sempurna.
Tantangan memberi kita tugas untuk dikerjakan.

Bayangkan betapa keringnya hidup bila segala sesuatu muncul begitu saja saat kita inginkan. Hargailah masa susah, karena masa itu berlimpah kesempatan. Bangkitlah menghadapi tantangan pahit, dan hidup kita akan terasa manis.

Tahukah Kita.??

Nelayan-nelayan Jepang menggunakan bantuan burung Kormoran hidup untuk menangkap ikan. Kormoran adalah jenis burung laut pemakan ikan dengan kaki berselaput dan memiliki paruh berkantung seperti pelikan. Para nelayan Jepang kerap menjepit sayap Kormoran dan membawa kira-kira 10 hingga 12 ekor Kormoran dalam sebuah perahu kecil, selain diikat dengan tali, leher Kormoran dipasangi cincin kecil terbuat dari logam yang pas dengan ukuran leher Kormoran.
Kormoran selanjutnya dilepas untuk menangkap ikan. Saat ikan didapat, Kormoran tidak bisa menelannya karena ikan yang didapat tidak bisa melewati lehernya yang dijepit cincin logam. Saat itulah nelayan menarik Kormoran, lalu membuka mulutnya dan mengambil ikan di dalamnya, untuk selanjutnya melepas Kormoran kembali menangkap ikan. Kormoran akan terus menyelam dan menangkap ikan walau akhirnya ikan itu akan selalu diambil oleh nelayan.

Note :


Kata-kata Bijak Hari ini :
Agar dapat membahagiakan seseorang,…………
isilah tangannya dengan kerja, hatinya dengan kasih sayang, pikirannya dengan tujuan, ingatannya dengan ilmu yang bermanfaat, masa depannya dengan harapan, dan laparnya dengan makanan.!!

Masalah Itu Tantangan

Jumat, 01 Maret 2013

Tetaplah bergerak maju, sekalipun lambat. Karena dalam, keadaan tetap bergerak, anda menciptakan kemajuan. Adalah jauh lebih baik bergerak maju, sekalipun pelan, dari pada tidak bergerak sama sekali.

MASALAH adalah TANTANGAN

Bila anda menganggap masalah sebagai beban, anda mungkin akan menghindarinya. Bila anda menganggap masalah sebagai tantangan, anda mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah dalah hadiah yang dapat anda terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, anda melihat keberhasilan dibalik setiap masalah.
Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapilah dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses anda. Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.

Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, eraman hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi. Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku! Sesaat kemudian, bukan kematian yang kita terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila anda tak berani mengatasi masalah, anda tak akan menjadi seseorang yang sejati.

Mutiara Kata :

Keberhasilan tidak diukur dengan apa yang telah anda raih, namun kegagalan yang telah anda hadapi, dan keberanian yang membuat anda tetap berjuang melawan rintangan yang bertubi-tubi.
Apa yang anda raih sekarang adalah hasil dari usaha-usaha kecil yang anda lakukan terus menerus. Keberhasilan bukan sesuatu yang turun begitu saja. Bila anda yakin pada tujuan dan jalan anda, maka anda harus memiliki ketekunan untuk berusaha. Ketekunan adalah kemampuan anda untuk bertahan di tengah tekanan yang dan kesulitan. Jangan hanya berhenti pada langkah pertama!
Yang memisahkan perahu dengan pantai harapan adalah topan badai, gelombang dan batu karang. Yang memisahkan anda dengan keberhasilan adalah msalah yang menantang. Disitulah tanda kesejatian teruji. Hakikatnya perahu adalah berlayar menembus segala rintangan. Hakikat diri anda adalah berkarya menemukan kebahagiaan.

Jangan terkecoh dengan keberhasilan seseorang. Di balik kejayaan selalu ada jalan panjang yang berisikan catatan perjauangan dan pengorbanan. Keringat dan kepayahan. Tak ada jalan pintas untuk sebuah kesuksesan. Bila anda terpesona pada kenyamanan yang diberikan oleh kesuksesan, anda bisa lupa dari keharusan untuk berupaya. Namun bila anda terkagum pada ketegaran seseoarang dalam berusaha, anda akan menyerap energi kekuatan, keberanian dan kesabaran. Tak ada harga diskon untuk sebuah keberhasilan. Ada harga yang harus dibayar untuk meraih keberhasilan itu. Berusahalah terus!

Mulailah dengan hal kecil, dan jangan berhenti. Bertumbuhlah, belajarlah, dan kembangkan pencapaian anda. Sukses bukan dicapai oleh orang yang memulai dengan hal yang besar, tetapi oleh orang yang memelihara momentumnya dalam waktu yang cukup panjang, hingga pekerjaannya menjadi karya besar.
Apapun yang anda lakukan, lakukanlah dengan kebaikan hati. Keberhasilan bukan semata-mata karena kekuatan otot dan ketajaman pikiran. Anda perlu bertindak dengan kelembutan hati. Sukses tidak selalu dibangun di atas upaya sendiri. Di balik semua pencapaian terselip pengorbanan orang lain. Hanya bila anda melakukannya dengan kebaikan hati, siapapun rela berkorban untuk keberhasilan anda.

Seorang bijak berkata. “Bila busur anda patah dan anak panah penghabisan telah dilontarkan, tetaplah membidik. Bidiklah dengan seluruh hatimu.” Semua tindakan anda bagaikan bumerang yang akan kembali pada anda. Bila anda melempar dengan baik, ia akan kembali dalam tangkapan anda. Namun, bila anda ceroboh melemparkannya, ia akan datang untuk melukai anda. Renungkan bagaimana tindakan anda sekarang ini. Lakukan segala semuanya dengan tulus dan penuh kasih sayang. Tiada yang lebih manis dari pada memetik buah atas kebaikan yang anda lakukan